At Bengkulu...
Di luar bandara banyak ojek dan taksi berkeliaran. Namun taksi di sini adalah mobil pribadi yang disewakan, bukan seperti taksi kebanyakan. Tarifnya tidak memakai argo, tetapi sekitar 50,000 untuk antar ke dalam kota Bengkulu. Yang ditawarkan biasanya lebih tinggi, namun bisa kok ditawar-tawar dikit. Untuk ojek, biasanya tergantung dengan jarak tempuh. Untuk ke pusat kota sekitar 25,000. Separuh dari ongkos "taksi" tadi.
Tepat Pukul 14:00 saya tiba di Sungai Hitam. Terminal ini sudah hampir mati, akibat menjamurnya travel-travel yang menggunakan mobil pribadi berkeliaran. Dan saya pun juga naik travel ke tujuan saya Ketahun. Tarif yang saya bayar 30,000. jika mengunakan angkutan nontravel, tidak beda jauh yaitu sekitar 20,000.
Lama perjalanan sekitar 2 jam, Bengkulu - Ketahun dengan jarak lebih dari 100km. hmmmm... Meskipun kondisi jalanan kurang baik, tetapi kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Apalagi kalau bukan pantai. Jalur Lintas Barat Sumatera memang terkenal dengan jalan di dekat lautnya. Di beberapa tempat bahkan sudah sangat mepet tinggal 1-2 meter lagi dari bibir tebing. Bagi pengemudi yang belum tahu seluk-beluk jalan, sebaiknya jangan mengemudi sendiri. Kejadian mobil masuk laut mungkin sudah beberapa kali terjadi. Apalagi jika berkendara malam hari. Di sini rambu-rambu tidak ada, apalagi penerangan jalan.
Karena terlalu lelah, sepanjang perjalanan saya tertidur. Jadi maaf ya tidak ada foto-foto. Mungkin lain kali saja. Sekitar pukul 16 lewat, tibalah di daerah yang namanya D1. Ini adalah daerah paling ramai se-kecamatan Ketahun. Di sini juga ada pasar kecamatan yang ramai setiap hari Senin dan Jumat. Kalau hari biasa tidak begitu ramai. Dari sini saya masih harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam lagi menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan yang super "buruk". Tidak beraspal, tidak ada rambu, tidak rata, becek kalau hujan, berliku-liku, naik-turun bukit, de-es-be. Pokoknya jalanan yang paling buruk yang pernah saya temui. Hmmm...
Sekian dulu trip report perjalanan saya. Sampai jumpa lagi....
Hmmmm.... Setelah vakum sebentar karena ada tugas penampilan Matkul Budaya Nusantara, akhirnya trip ini di posting juga. (Padahal cuma sekali jalan kenapa panjang banget sampai 3 part ya? Hehehehe... )
Setelah landing pada pukul 13:25, saya segera menuju keluar bandara melewati Arrival Gate. Kebetulan seperti biasanya,(lho?) saya tidak membawa barang banyak yang harus ditaruh dalam bagasi. Hanya membawa 1 backpack yang tak terlalu berat. Alhasil saya berhasil keluar lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya.
Arrival Gate
Sebelum membahas trip saya, sebaiknya untuk diketahui angkutan dari Fatmawati Airport yang akan membawa ke beberapa tujuan.
Di luar bandara banyak ojek dan taksi berkeliaran. Namun taksi di sini adalah mobil pribadi yang disewakan, bukan seperti taksi kebanyakan. Tarifnya tidak memakai argo, tetapi sekitar 50,000 untuk antar ke dalam kota Bengkulu. Yang ditawarkan biasanya lebih tinggi, namun bisa kok ditawar-tawar dikit. Untuk ojek, biasanya tergantung dengan jarak tempuh. Untuk ke pusat kota sekitar 25,000. Separuh dari ongkos "taksi" tadi.
Kalau saya lebih sering naik angkot jika tidak ada jemputan. Angkot tak
susah ditemui di kawasan bandara. Hanya perlu berjalan sekitar 200an
meter menuju jalan raya, angkot sudah dapat ditemui. Uniknya angkot di
Bengkulu, trayeknya bukan berdasarkan angka atau huruf, tetapi
berdasarkan warna. Ada angkot hijau, kuning, putih, biru, dan merah.
Untuk bandara hanya dilalui angkot warna putih Rute Betungan - Term.
Panorama (Lingkar Timur). Bagi yang akan melanjutkan perjalanan ke Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Kepahiang, angkutan lanjutan tersedia di Term. Panorama. Sedangkan untuk Bengkulu Utara dan Mukomuko, seperti saya, angkutan tersedia di Term. Sungai Hitam. dari Term. Panorama naik angkot hijau untuk menuju ke Term. Sungai Hitam.
Fatmawati Soekarno Airport (BKS)
Jalan menuju airport
Jalan raya sekitar 200m dari airport
Jadilah saya berjalan kaki menuju ke jalan raya. Tidak lama kok. hanya 5 menit dengan berjalan kaki santai. Dan menunggu angkotnya juga tidak lama. Karena saya hendak ke Term. Panorama, jadi saya tidak perlu menyeberang jalan. Oh iya, sebelum naik angkot, sebutkan dulu kepada sopirnya tujuan kita. Soalnya di Bengkulu banyak sekali jalan yang biasa dilalui angkot, tidak ada jalur/rute khusus. Dan istimewanya lagi angkot akan mengantar penumpangnya. Tetapi ongkosnya tetap biasa kok, cuma 2,000 perak selama tujuan masih dalam jangkauan rutenya.
Tugu Garuda Pagar Dewa
Depan RSUD M. Yunus
Terminal Panorama rata-rata hanya 30 menitan menggunakan angkot. Tapi jika angkot harus mengantar banyak penumpang ke tujuannya masing-masing. Tentunya akan lebih lama lagi. Terminal Panorama atau Lingkar Timur adalah terminal yang sudah tidak aktif lagi. angkot hanya akan berputar mengelilingi bekas terminal. Sementara di pinggiran jalan sisi terminal ditempati pedagang-pedagang kaki lima, sementara sisi lainnya adalah ruko-ruko.
Pasar Panorama
Ex Terminal Panorama
Pasar Panorama
Karena saya hendak ke Bengkulu Utara, jadi saya harus melanjutkan perjalanan saya menuju ke Term. Sungai Hitam. Saya menggunakan angkot hijau B1. Sebaiknya angkotnya ditanya terlebih dahulu apakah akan ke Term. Sungai Hitam atau hanya sampai Prapto (Jalan Soeprapto, pusat kota). Karena jarang sekali angkot yang langsung ke Sungai Hitam, kecuali jika penumpang banyak. Tarifnya jika ke Sungai Hitam 4,000 dan jika cuma sampai Prapto maka tarif 2,000. Tapi biasanya kita akan disuruh naik terlebih dahulu. jika sampai Prapto banyak penumpang ke Sungai Hitam, maka kita akan langsung ke Sungai Hitam, tapi jika tidak ya kita akan disuruh pindah ke angkot lainnya. Jangan heran jika kita melewati tempat 2x, karena jalur angkotnya muter-muter. Dan kali ini saya pun harus menyambung angkot di Prapto. Oh iya, angkot hijau ada 3 rute, B1 yang ke Panorama atau Sungai Hitam, B2 ke Kandang Limun atau UNIB Belakang dan B3 ke Pematang Gubernur. Jangan lupa, mau kemana pun dan naik angkot apa saja HARUS TANYA dulu tujuannya!
Tepat Pukul 14:00 saya tiba di Sungai Hitam. Terminal ini sudah hampir mati, akibat menjamurnya travel-travel yang menggunakan mobil pribadi berkeliaran. Dan saya pun juga naik travel ke tujuan saya Ketahun. Tarif yang saya bayar 30,000. jika mengunakan angkutan nontravel, tidak beda jauh yaitu sekitar 20,000.
Lama perjalanan sekitar 2 jam, Bengkulu - Ketahun dengan jarak lebih dari 100km. hmmmm... Meskipun kondisi jalanan kurang baik, tetapi kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Apalagi kalau bukan pantai. Jalur Lintas Barat Sumatera memang terkenal dengan jalan di dekat lautnya. Di beberapa tempat bahkan sudah sangat mepet tinggal 1-2 meter lagi dari bibir tebing. Bagi pengemudi yang belum tahu seluk-beluk jalan, sebaiknya jangan mengemudi sendiri. Kejadian mobil masuk laut mungkin sudah beberapa kali terjadi. Apalagi jika berkendara malam hari. Di sini rambu-rambu tidak ada, apalagi penerangan jalan.
Karena terlalu lelah, sepanjang perjalanan saya tertidur. Jadi maaf ya tidak ada foto-foto. Mungkin lain kali saja. Sekitar pukul 16 lewat, tibalah di daerah yang namanya D1. Ini adalah daerah paling ramai se-kecamatan Ketahun. Di sini juga ada pasar kecamatan yang ramai setiap hari Senin dan Jumat. Kalau hari biasa tidak begitu ramai. Dari sini saya masih harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam lagi menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan yang super "buruk". Tidak beraspal, tidak ada rambu, tidak rata, becek kalau hujan, berliku-liku, naik-turun bukit, de-es-be. Pokoknya jalanan yang paling buruk yang pernah saya temui. Hmmm...
Sekian dulu trip report perjalanan saya. Sampai jumpa lagi....
Borgata Hotel Casino & Spa Launches New Casino
BalasHapusBorgata Hotel 광명 출장샵 Casino & Spa announced 전라남도 출장샵 today that it has officially 부산광역 출장안마 launched a new online 진주 출장샵 casino product called Borgata in 남원 출장안마 Atlantic City, N.J. and will soon