BAGIAN 2
Persiapan (Hostel, Valas, Paspor, dan peta)
Menjelang H-7, kembali saya
mengingatkan siapa yang mengundurkan diri serta dokumen dan perlengkapan yang
HARUS dibawa. Ternyata Lia batal berangkat karena bentrok dengan jadwal CPNS
atau apalah itu. Akhirnya yang jadi berangkat kita bertujuh. Sementara si Azim
belum bikin paspor. Padahal sudah H-7. Untung saja bisa apply online sehingga 5
hari kerja sudah siap.
Setelah kembali dari libur
lebarannya di kampung halaman masing-masing, sekitar tanggan 26/27 Agustus kita
ngumpul-ngumpul lagi untuk membicarakan tentang hostel dan barang yang wajib
dibawa. Permasalahan muncul saat TIDAK SATU PUN diantara kita yang memiliki
kartu kredit. Sehingga mencari informasi kesana-kemari. Akhirnya dapatlah kita
booking Traveller@SG hostel melalui Mas Daniel yang kita peroleh dari internet.
Sementara di KL menurut teman backpacker (Mbak
Nura) sebaiknya go show aja di dekat Pasar Seni. Sementara itinerary kita
belum berubah sementara ini. Dan Tsani dengan sukarela membagikan copy peta
jalur MRT.
Masalah muncul kembali. Rupiah
benar-benar sedang terpuruk. SGD menembus 9,000 sementara MYR sudah melewati
3,500. Benar-benar di luar harapan dan estimasi perencanaan awal. Akhirnya saya
menghitung kembali kebutuhan. Kemudian diputuskan untuk menukar minimal SGD 100
dan MYR 100. Dan H-1 kita berhasil menukarkan dengan nilai saat itu SGD 1 = IDR
9,050 serta MYR 1 = IDR 3,575. Saya hanya menukar masing-masing 100 sesuai
batas minimal (efek backpacker)
Day 1 - Jakarta (Persiapan dan berangkat)
Pada hari H, 3 September 2013
saya mendapat SMS dari AA bahwa keberangkatan ditunda dari pukul 17:30 menjadi
19:00. Padahal Anna tiba di Jakarta pukul 10:00 dari Bengkulu. Alhasil saya pun
ke airport terlebih dahulu untuk menemani Anna, sementara Chris, Tsani, Ayu
akan naik X-Trans pukul 13:00 (karena
udah pesan) dan Azim berangkat dari Bekasi sementara Dean karena rumahnya
dekat akan datang kalau sudah lengkap (enaknya).
Oh iya, Lia membatalkan keberangkatannya karena ada pengumuman mengenai tes
CPNS-nya (Good luck ya). Akhirnya
kami pun hanya bertujuh yang tetap nekat backpackeran ke negeri orang.
Saya tiba di SHIA sekitar pukul
10 lewat. Masih sekitar 9 jam lagi. Saya pun mengajak Anna untuk ke Terminal 2F
dan bersantai di taman air mancur sebelah. Karena menurutku ini tempat yang
paling enak untuk menghabiskan waktu di SHIA. Sekitar pukul 15:00 trio
Chris-Ayu-Tsani sudah tiba di T3. Azim menyusul sejam kemudian dan terakhir
Dean datang.
Karena ada penundaan jadwal dan
menunggu kumpul, kami pun duduk-duduk sebentar di J. CO. Setelah itu kami
segera scan barcode boarding pass dan naik menuju ke Terminal keberangkatan
Internasional yang berada di sebelah kiri. Ketika akan masuk imigrasi, rebut siapa
yang hendak duluan. Yaaa maklum karena ini first
time-nya kami semua yang nekat ini.
Saat melewati imigrasi saya hanya
di tanya mau kemana? Dan saya menjawab Singapore. Dan selesai. Sementara teman
yang lain ada yang ditanya sudah punya tiket pulang, mau berapa hari, dll. Akhirnya
imigrasi selesai dan masuk ke x-ray. Dan, peristiwa pertama pun terjadi. Tidak boleh
membawa barang liquid melebihi 100 mL. (WHAATT!)
Setahu saya pas baca tread temen-temen backpacker di group, maksimal adalah
1500mL. ternyata? Akhirnya minuman yang sengaja kami bawa (karena di Singapore mahal) terpaksa di sita. Bahkan shampoo milik
Ayu pun kena sita (karena bawa yang botol
besar). Tapi untungnya bukan Cuma kami kok. Di meja di situ terletak banyak
banget botol-botol sitaan. Hmmmm…
Delay lebih dari 1 jam, kami (yang
terbang pukul 17:30) mendapat nasi kotak. Hmmmm lumayan lah bagi backpacker
kayak kami. Delay di SHIA berarti mengurangi waktu untuk menganggur dan
menginap di Changi (lumayan). Dan
sekitar pukul 20an ada panggilan untuk boarding. Kami yang rombongan pertama
(Saya, Chris, Tsani, dan Anna) berpamitan dan dadah dadah kepada rombongan ke dua
(lebay). Kami rombongan pertama tiba
di Changi (Terminal 1) sekitar pukul 22 LT (local
time) Dan sambil menunggu rombongan kedua kami duduk-duduk sambil mencoba
free WiFi-nya Changi. Kuenceng banget.
Rombongan kedua ternyata mendapat
delay juga dan tiba di Terminal 1 hampir tengah malam. Dan beda gate. karena
mereka di gate ujung sana yang dekat skytrain sementara kami di ujung lainnya.
Setelah bertemu kami pun istirahat sejenak sambil main-main (kebetulan udah sepi).
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar