WAISAK. Yups adalah hari raya bagi Umat Budha. So? Meskipun
saya tidak beragama Budha, tapi saya tetap berniat untuk mengikuti perayaan
tersebut. Apalagi acara Detik-detik Waisak yang jatuh pada 25 Mei 2013 lalu
terbuka untuk umum seperti biasa. Ya, seperti tahun-tahun sebelumnya, acara
waisak terbuka untuk umum, baik yang Detik-detik Waisak di Candi Mendut maupun
acara yang di Candi Borobudur. Saya pengen banget ikutan acara pelepasan
lampion. Kayaknya seru banget, kayak yang di film ‘Arisan 2’ itu. Saya jadi
pengen deeehhh…hehehehhe
Rencana buat ikut Waisak hampir batal lantaran tiket kereta
ludes terjual. Saat itu seorang teman yang awalnya sudah menawarkan tiket
kereta, mendadak batal menjual tiket itu ke saya. Untungnya, sekitar 2 minggu
sebelum keberangkatan, iseng2 cek tiket di website dan masih ada kursi tersisa
Kereta Progo tanggal 24 Malam seharga IDR 90,000. Langsung saja saya book dan
bayar. Selesai. Sementara untuk pulangnya kebetulan ada promo dari AirAsia dan
dengan IDR 200ribuan saja sudah dapat tiket JOG-CGK tanggal 28 Mei.
Sebelum berangkat, saya mencoba mencari teman yang akan ke
Borobudur tanggal segitu. Akhirnya salah satu member group Backpacker Indonesia (Widi), yang juga
orang yang batal menjual tiketnya ke saya memberikan no ponsel temannya yang
berangkat ke Borobudur dengan kereta yang sama. Akhirnya saya pun menghubungi
nomer itu dan dapatlah teman perjalanan (walau beda gerbong).
Berangkat dari kost di Bintaro jam 18:00-an karena kereta
berangkat pukul 22:00 dari Stasiun Pasar Senen. Dari Bintaro saya naik KRL di
Pondok Ranji ke Ps. Senen. Tiba di sana sekitar pukul 20:00 dan teman saya (Kak
Ocha) belum datang juga.
Kereta berangkat pukul 22:00 lewat, dan saya langsung tidur.
Paginya, Kak Ocha menawari untuk join bareng ke Borobudur. Tetapi mereka akan
rafting dulu di Kali Oyo. Sementara saya harus langsung ke Candi Mendut untuk
ikut prosesi Detik-Detik Waisak, kebetulan juga teman kuliah saya di Solo dulu
(Mas Anom) yang kebetulan Budhist sudah menunggu di sana. Akhirnya saya cuma
mau nebeng saja sampai ke Mendut.
Sekitar pukul 6 pagi kereta sampai di Lempuyangan, dan kami
pun mencari sarapan di depan stasiun sambil menunggu bus yang akan membawa kami
ke Borobudur. Start dari Lempuyangan sekitar pukul 7an pagi dan langsung menuju
ke tempat rafting. Berhubung saya hanya nebeng dan tidak ikut rafting, saya pun
berpisah dengan Kak Ocha dkk. (thanks atas tumpangan gratisnya). Karena tidak
ada kendaraan umum (jalan masuk ditutup), terpaksa naik ojek ke Candi Mendut.
Ojek tidak resmi seharga IDR 15,000 dan saya tiba di Mendut sebelum Detik-Detik
waisak dimulai.
Candi Mendut
Setelah bersusah payah mencari diantara kerumunan orang,
saya pun bertemu dengan Anom dan saya pun dikenalkan dengan rombongannya yang
akan saya tebengi pulangnya nanti ke Solo. (Nebeng lagi???) Kemudian karena
acara mau dimulai, kami pun bergabung dengan umat untuk duduk lesehan di
pelataran candi sambil bersemadi memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian
(cieeee) kepada Sang Budha (kalo gak salah sih). Oh iya, sebelumnya saya mandi
dulu di kamar mandi umum yang jumlahnya banyak di sekitar Candi Mendut.
Berhubung saya belum sempat mandi dari pagi makanya tak disia-siakan kesempatan
ini. Ternyata bukan cuma saya yang mandi di situ, ramai banget pada antri mau
mandi.
Setelah mandi, dapat kartu peserta (yang diambilkan oleh
Anom, karena saya datang telat dan kartu terbatas) dengan kartu ini kita bisa masuk Borobudur GRATIS (lagi?) Kemudian duduk bersama umat untuk puja bakti, makan+minum
(gratis lagi, ternyata di acara ini umatnya makan dulu sebelum puncak
acaranya), dan mulai acara Detik-detik Waisak.
Menjelang detik-detik Waisak
Setelah Detik-detik selesai, kami berencana untuk ikut
Perarakan ke Candi Borobudur dengan
JALAN KAKI. Sebelum perarakan dimulai, kami sibuk berfoto-foto. Narsis. Dan
kemudian, perarakan pun dimulai. Dan kami kehilangan rombongan. Karena dalam
perarakan ini, rombongan berdasarkan aliran dalam agama Budha. Ternyata Budha
memiliki banyak aliran di Indonesia. Karena tak kunjung ketemu dengan rombongan
Niciren Syosyu (alirannya Mas Anom) kami pun asal saja ikut2an rombongan.
Terutama kami ikut rombongan para ksatria pencari kitab suci, Sun Go Kong dkk.
Karena dalam rombongan lainnya, kami tidak diterima. Masa ada yang bisik-bisik
di belakang, ‘mereka rombongan ana sih? Kok gak pernah liat.’ Yaaaa… karena
tahu diri kami pun pindah rombongan.
Banyak yang berdoa di Candi Mendut. Untuk masuk pun harus antri
Mas Anom naris yaa... (heehehe)
Mau foto aja susah. ada aja halangannya. Akhirnyaaa
![]() |
Candi yang hancur |
![]() |
Hayoo... mikirin siapaaaa |
![]() |
Pesona Mendut |
![]() |
Lagi-lagi pas bagian saya diserobot orang... hufth |
![]() |
Antrian untuk perarakan |
![]() |
Ngantri rombongannya dipanggil |
![]() |
Start Perarakan ke Borobudur |
![]() |
Antusiasme warga sekitar. Serasa jadi selebriti... hehehehehe |
Dalam perjalanan sejauh kurang lebih 5 km, rombongan mulai kocar-kacir ada yang terpisah karena istirahat (termasuk saya). Tetapi ada yang luar biasa, meskipun sudah capek2 tetap aja ada yang semangat.
Waktu adalah BAHAGIA
Tiada kata Lelah
![]() |
Borobudur.... |
Setelah tiba di Borobudur, kami di cek terlebih dahulu
dengan metal detector sebelum masuk ke Borobudur, dan acara perarakan pun
selesai. Acara lanjutan akan dimulai pukul 7 malam nanti. Sedangkan rombongan
yang mau saya tumpangi sudah mau pulang, karena cuaca mendung. Meski sedikit
kecewa karena gak bisa ikut sampai selesai, tapi acara ini sungguh
menyenangkan. Akhirnya kami pulang ke Solo sekitar pukul 17:00. Dan dalam
perjalanan hujan turun dengan sangat deras. Rupanya TUHAN berpihak pada saya.
Akibat hujan tersebut, acara pelepasan lampion ditiadakan. (setidaknya gak
terlalu nyesel dah)
Tiba di Solo sekitar jam 23:00 karena macet di
jalan plus hujan lebat. Saya masih harus naik taksi ke kost Fery (teman kuliah)
di UNS belakang.
----------------------------------------------------------to be continued--------------------------------------------
----------------------------------------------------------to be continued--------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar