Indonesia AirAsia QZ 7557 Yogyakarta - Jakarta, 29 Mei 2013.
Perjalanan ini sebenernya adalah rangkaian liburan dan perjalanan Waisak 2013 yang lalu. Dan ini merupakan perjalanan pulang setelah mengikuti rangkaian perayaan Waisak di Candi Mendut dan Borobudur pada Mei lalu. Perayaan Waisak yang jatuh pada hari Sabtu, 24 Mei 2013 sedangkan kepulangan saya pada Rabu, 29 Mei 2013.
Pembatasan penumpang Prameks, kehujanan, Purworejo
Pulang dari Borobudur saya mendapat tumpangan ke Solo. Dan saya menginap di sini. Di salah satu kost milik teman kuliah dulu. Tiba di Solo sekitar pukul 23:00 dan hujan sudah mereda. saat itu. Tinggal gerimis-gerimis dikit. Rombongan ternyata berhenti di Baki, Sukoharjo dan saya di turunkan di Carrefour Solo Baru, dan melanjutkan naik taksi menuju ke kampus UNS bagian belakang.
Setelah seharian kemarin di Borobudur, pagi ini saya habiskan di Solo. Setelah mandi kami berangkat ke kampus (lho kok? Kan Minggu?) karena Fery ada praktikum buat penelitiannya. Sekalian saya mau bernostalgia dengan kampus lama. (aaaaaa) Meski Cuma setahun di sini, tapi kampus ini punya kenangan yang indah. (cie cie) sembari nunggu Fery praktikum, saya keliling kampus UNS (eh nggak ding, Cuma di belakang donk sampai Gerbang Hukum-Gedung Ungu). Ternyata ada sedikit perubahan mencolok. Gedungnya sudah direnovasi dan makin bagus dah.
Hari ini masih tanggal 25. Karena tiket pulang ke
Jakarta saya tanggal 28, saya berencana untuk mengunjungi kakak tercinta (halah
lebay) di Purworejo. Setelah cek jadwal Prameks, adanya jam 4:30 sore (kalo gak
salah) dan jam 4 pun saya diantar ke Stasiun Balapan. Ternyata eh ternyata…
sekarang KA Prameks membatasi penumpang berdiri. Alhasil saya tidak kebagian
tiket. Dan terpaksa naik bus. Hufth… Mana hujan deres dan busnya bocor lagi.... ditambah bus ngetem lamaaaa banget di Simpang Tiga Kartasura. Lengkap sudah penderitaan.
Sampai di Terminal Giwangan Jogja, ternyata busnya tidak masuk terminal (sial). Terpaksa berbasah-basah ria. Dan saya mencari bus yang akan melewati Purworejo. Dapat bus yang masih kosong, dan baru sekitar pukul 20:00 bus baru berangkat. (huuffffttthhhh). Perjalanan ini sungguh melelahkan. Tiba di Purworejo sekitar jam 10 malam lewat.
Pembatasan penumpang Prameks, kehujanan, Purworejo
Pulang dari Borobudur saya mendapat tumpangan ke Solo. Dan saya menginap di sini. Di salah satu kost milik teman kuliah dulu. Tiba di Solo sekitar pukul 23:00 dan hujan sudah mereda. saat itu. Tinggal gerimis-gerimis dikit. Rombongan ternyata berhenti di Baki, Sukoharjo dan saya di turunkan di Carrefour Solo Baru, dan melanjutkan naik taksi menuju ke kampus UNS bagian belakang.
Setelah seharian kemarin di Borobudur, pagi ini saya habiskan di Solo. Setelah mandi kami berangkat ke kampus (lho kok? Kan Minggu?) karena Fery ada praktikum buat penelitiannya. Sekalian saya mau bernostalgia dengan kampus lama. (aaaaaa) Meski Cuma setahun di sini, tapi kampus ini punya kenangan yang indah. (cie cie) sembari nunggu Fery praktikum, saya keliling kampus UNS (eh nggak ding, Cuma di belakang donk sampai Gerbang Hukum-Gedung Ungu). Ternyata ada sedikit perubahan mencolok. Gedungnya sudah direnovasi dan makin bagus dah.
![]() |
Ini di UNS lho, bukan Bali |
![]() |
Makan siang. Lupa nama tempatnya apa... |
Sampai di Terminal Giwangan Jogja, ternyata busnya tidak masuk terminal (sial). Terpaksa berbasah-basah ria. Dan saya mencari bus yang akan melewati Purworejo. Dapat bus yang masih kosong, dan baru sekitar pukul 20:00 bus baru berangkat. (huuffffttthhhh). Perjalanan ini sungguh melelahkan. Tiba di Purworejo sekitar jam 10 malam lewat.
pulang ke Jakarta
Tanggal 28 Mei. Pesawat saya take off jam 1 siang kurang (jadwalnya sih). Sementara saya masih di Purworejo. Jadwal Prameks dari Kutoarjo sekarang hanya 2x, pagi dan sore. Saya memilih untuk naik Prameks saja, selain karena lebih cepat, juga lebih hemat waktu dan tenaga. Meskipun keberangkatan dari Kutoarjo jam 8:30. Artinya tiba di Jogja satu jam kemudian dan saya masih punya banyak waktu sebelum boarding. Yaaa tidak masalah, daripada ketinggalan pesawat lagi (sudah 2x nih).
Beli tiket Prameks 1 jam sebelum keberangkatan karena takut kehabisan (pengalaman). Kemudian saya berangkat menuju ke stasiun. Dan kereta berangkat telat 15 menit. Karena pukul 8:45 baru diberangkatkan. Kereta ini termasuk sepi, karena penumpang yang berdiri tidak begitu banyak. Tak seperti beberapa waktu yang lalu penumpang yang bisa membludak hingga serasa KRL ekonomi. Perjalanan yang biasanya hanya satu jam, menjadi lebih lama sedikit. Saya tiba di Stasiun Maguwo (Airport station) hampir setengah sebelas.
Stasiun Maguwo terletak tepat di depan Bandara Adi Sutjipto. Ini merupakan bandara pertama di Indonesia yang terhubung dengan stasiun kereta. Selain kereta, bus TransJogja juga singgah di sini, selain itu juga ada bus Damri yang melayani tujuan dari/ dan ke Kebumen, Purworejo, Megelang, maupun daerah lainnya. Karena ini sudah waktunya chek in, saya pun langsung masuk ke dalam airport untuk scan barcode chek in, karena saya sudah melakukan mobile chek in sebelumnya. Ya, karena kalau chek in di counter kena charge IDR 30,000. Bagi mahasiswa hemat seperti saya, 30,000 itu lumayan juga, bisa buat makan 3 hari... (hehehehehe)
![]() |
Time schedule. Seperti biasa, singa merah delay... |
Setelah mendapatkan boarding pass, saya langsung menuju ke ruang tunggu dan membayar airport tax (sebenernya bukan pajak sih, lebih tepatnya retribusi) sebesar IDR 35,000. Bandara ini cukup kecil untuk di sebut bandara internasional. Ruang tunggunya pun penuh. Apalagi beberapa penerbangan singa merah kena delay. Makin sesak saja ni bandara.
Setelah mencari ke sana kemari, akhirnya saya mendapatkan tempat duduk juga. Meskipun agak jauh dari departure gate saya, tapi gak apa-apalah. Lumayan kan bisa duduk sejam lebih. Dan seperti biasa, foto-foto lah dikit. Jepret sana-sini, eh banyak penumpang yang tidur. Mungkin karena capek nunggu flight yang delay terus kali ya... Maklumlah Indonesia gitu... (hehehehhehe... piisss)
![]() |
Penuh |
Untung saja flight saya tidak delay. AirAsia memang jarang delay tak seperti kompetitornya di LCC. Dan sekitar pukul 12:30 ada panggilan untuk boarding. Penumpangnya mengular, dan seperti biasa saya boarding terakhir menunggu antrian selesai. Setelah antrian memendek, saya pun segera bergegas untuk boarding dan menuju pesawat.
![]() |
Boarding time |
Keluar dari terminal, saya lihat di apron-nya terisi penuh oleh 'Raja Maskapai' Lion Air. 3 dari 6 pesawat adalah milik Lion Air, 1 milik anaknya Wings Air dan 2 AirAsia (1 QZ dan 1 AK). Sementara 1 AirAsia sudah ready take off menuju runway.
![]() |
si Raja Maskapai mengusai Jogja |
![]() |
Saudara jauh, AirAsia - AK (Malaysia) |
![]() |
Bagasinya mengganggu jalan |
Gedung bandara ini cukup kecil hingga antrian bagasi untuk masuk ke pesawat sedikit mengganggu penumpang. Pesawat yang akan saya naiki parkir jauh di ujung dekat Terminal Internasional. Ya namanya juga baru tiba dari Singapore, ya terpaksalah jalan lumayan jauh.
![]() |
Parkirnya kejauhan (Term. international) karena baru datang dari Singapore |
![]() |
AirAsia - QZ (Indonesia) |
Pesawat milik AirAsia tergolong baru semuanya. Sehingga lebih nyaman dan tidak begitu bising. Meskipun LCC, tapi ruang antar kursinya tak begitu sempit untuk penumpang dengan tinggi rata-rata seperti saya. Tetapi seatnya kurang nyaman karena terlalu tegak. Tapi its ok untuk penerbangan yang hanya sekitar 1 jam ini.
![]() |
Gak terlalu sempit bagi orang yang tak terlalu tinggi |
![]() |
Jogja Airport |
Pesawat terlambat sedikit untuk take-off. Mungkin lalu lintas udara di Jogja lumayan padat untuk penerbangan TNI AU maupun Sekolah Penerbangan. Dari atas, Kota Jogja terlihat lumayan padat dengan diselingi hijau pepohonan maupun sawah-sawah.
![]() |
Kota Jogja (take off) |
meals, landing
Tak lama kemudian, setelah lampu tanda kenakan sabuk pengaman dimatikan, seorang pramugari datang dan mengantarkan pesanan saya. Saya memang telah memesan makanan secara online. Yaaa itung-itung nyicipin makanan ini yang katanya menu andalannya AirAsia.
![]() |
pre book meals |
Makanannya masih panas dan menimbulkan aroma yang LUAR BIASA. ada rendang ayam, teri, telur dan sambal. pas nyicipin... Puanassss.... dan nunggu hangat. Ternyata rasanya enak... Tak rugi dihargai IDR 36,000 untuk makanan seenak ini. Hanya saja kekurangannya, minumannya cuma 130mL. Dikit banget, apalagi untuk makanan sepedas ini... Jadi ketagihan saya rasanya ingin coba lagi lain kali.
![]() |
Nasi Lemak, menu favorite AirAsia (katanya) |
![]() |
P. Jawa (di atas Cirebon) |
Setelah makan, kembali lagi beraksi dengan jepret-jepret (walau pake kamera ponsel doank). Setelah berada di atas Cirebon (kata Captain-nya sih) saya mencoba untuk tidur (walau gak bisa). Hingga ada announcement bahwa akan segera mendarat, saya tak kunjung tidur. Setelah pramugari mengambil sampah bekas makanan saya, saya melipat meja dan melihat keluar. Perahu nelayan beserakan (atau betebaran?) Gedung-gedung tinggi mulai terlihat, berarti sudah masuk ke Jakarta.
![]() |
Memasuki Jakarta |
Pesawat akan berhenti di Terminal 3. Dan saya pun keluar dari pesawat menuju ke Arrival Gate untuk mencari angkutan menuju Bogor. Ya, karena besok adalah jadwal saya untuk mengurus passport ke Imigrasi Bogor. (mau go abroad neh, iseng2)
![]() |
Lagi-lagi singa lagi |
![]() |
Terminal 3 |
Dan demikianlah perjalanan saya dari Kutoarjo - Yogyakarta - Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar